HUBUNGAN EMOTIONAL INTELLIGENCE DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA KORBAN CYBERBULLYING
Kesejahteraan psikologis dan kecerdasan emosi yang tinggi sangat dibutuhkan korban cyberbullying, agar individu memiliki emosi positif, memotivasi diri sendiri, bertahan menghadapai frustasi, mengatur beban stress dan berdoa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan Emotional Intelligence dengan Psychological Well-Being pada Remaja Korban Cyberbullying. Metode dengan pendekatan Cross Sectional.
Sampel penelitian remaja korban cyberbullying, 167 responden menggunakan Teknik Purposive Sumpling. Alat ukur menggunakan kuesioner WLEIS (Wong and Law Emotional Intelligence Scale), kuesioner PWBS (Psychological Well-Being Scale), dan Kuesioner CVBVICS (Cyber-Victimization Scale). Analisa data menggunakan uji Spearman Rank. Hasil penelitian sebagian besar siswa-siswi memiliki kecerdasan emosi kategori tinggi yaitu 79 (47,3%) dan kesejahteraan psikologi sebagian besar responden tergolong kategori tinggi yaitu diperoleh 85 (50,9%).
Hasil uji Analisis menunjukkan nilai besarnya koefisien kolerasi yaitu 0,290 dengan signifikasi (p) 0,000 = (p) <0,05 berarti Ha diterima artinya ada hubungan yang signifikan antara Emotional Intelligence dengan Psychological Well-Being pada Remaja Korban Cyberbullying.
Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa ada hubungan antara emotional intelligence dengan psychological well-being, untuk menghindari perilaku negatif dan emosi negatif yang timbul akibat cyberbullying yang diterima korban maka korban perlu meningkatkan emotional intelligence dan psychological well-being.
Detail Information
Citation
. (2022).HUBUNGAN EMOTIONAL INTELLIGENCE DENGAN PSYCHOLOGICAL WELL-BEING PADA REMAJA KORBAN CYBERBULLYING.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd