HUBUNGAN PERLAKUAN BODY SHAMING DENGAN TINGKAT KECEMASAN DAN SELF BLAMING PADA REMAJA
Remaja saat ini mengalami ketidakstabilan karena berada dalam masa transisi dan mencoba beradaptasi dengan tahap perkembangan sebelumnya. Perlakuan body shaming pada remaja sangat berpengaruh pada tingkat kecemasan dan dapat menimbulkan perilaku negatif pada individu yaitu menyalahkan diri (self blaming). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada hubungan antara perlakuan body shaming dengan tingkat kecemasan dan self blaming pada remaja. Desain penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Sampel dari penelitian ini adalah siswa SMPN 02 Bantur sebanyak 86 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu Probability Sampling dengan menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Penelitian ini memiliki 3 variabel yaitu tingkat kecemasan yang diukur dengan kuesioner Zung Self Rating, self blaming yang diukur dengan kuesioner Self Blame, dan perlakuan body shaming diukur dengan kuesioner Body Shame. Analisa data menggunakan uji korelasi Pearson. Hasil analisa Pearson diketahui nilai korelasi yaitu 0,554 pada Tingkat Kecemasan dan 0,581 pada self blaming yang artinya terdapat hubungan antara Perlakuan Body Shaming dengan Tingkat Kecemasan dan Self Blaming pada Remaja SMPN 02 Bantur. Kekuatan korelasi yang dihasilkan yaitu sedang, sehingga dapat disimpulkan bahwa arah hubungan variabel positif memiliki arti korelasi yang searah yaitu semakin tinggi perlakuan body shaming maka semakin tinggi tingkat kecemasan dan self blaming pada remaja begitu pula sebaliknya.
Kata Kunci : Perlakuan Body Shaming, Tingkat Kecemasan¸ Self Blaming
Detail Information
Citation
. (2023).HUBUNGAN PERLAKUAN BODY SHAMING DENGAN TINGKAT KECEMASAN DAN SELF BLAMING PADA REMAJA.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd