Detail Cantuman

Harga diri dan penerima diri perempuan akan mempengaruhi ketika mereka asyik dengan kekurangan sedikit dalam penampilan fisiknya. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan self esteem dan self acceptance dengan body dysmorphic disorder pada remaja putri. Penelitian ini menggunakan desain korelatif (non-eksperimental), dengan pendekatan metode Cross sectional. Alat ukur menggunakan lembar kuisioner self esteem, self acceptance, dan body dysmorphic disorder subjek penelitian ini adalah remaja putri di SMP Negeri 2 Bantur dengan sampel sebanyak 77 responden menggunakan teknik purposive sampling.
Analisa data menggunakan uji Pearson. Penelitian ini dilakukan pada Februari 2023 di SMP Negeri 2 Bantur. Berdasarkan hasil korelasi uji Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara self esteem dengan body dysmorphic disorder dengan nilai r = -0,625 ; p = 0,001 (p < 0,05). Selain itu juga terdapat hubungan negatif antara self acceptance dengan body dysmorphic disorder dengan nilai r = -0,671 ; p = 0,001 (p <0,05). Kemudian ditunjukkan bahwa terdapat hubungan secara simultan antara self esteem dan self acceptance dengan body dysmorphic disorder dengan nilai r = 0,728 ; p = 0,001 (p < 0,05).
Hasil analisis menunjukkan bahwa self esteem dan self acceptance secara simultan berkontribusi dengan body dysmorphic disorder sebesar 52,9%. Sehingga H1 diterima, nilai pearson correlation bertanda negatif dan nilai r = 0,728 yang artinya korelasi kuat dengan arah negatif. Maka dari itu, kesimpulan dari penelitian ini yaitu terdapat hubungan antara self esteem dan self acceptance dengan body dysmorphic disorder pada remaja putri di SMP Negeri 2 Bantur , dimana semakin rendah self esteem dan self acceptance maka akan semakin tinggi body dysmorphic disorder dan sebaliknya.


Kata kuncI : Self Esteem, Self Acceptance dan Body Dysmorphic Disorder