Detail Cantuman

Latar Belakang: Hipertensi merupakan masalah yang perlu diwaspadai, karena tidak
ada tanda gejala khusus pada penyakit hipertensi dan beberapa orang masih merasa
sehat untuk beraktivitas seperti biasanya. Masyarakat akan tersadar memiliki penyakit
hipertensi ketika gejala yang dirasakan semakin parah dan memeriksakan diri ke
pelayanan kesehatan, sehingga kini masih menjadi menjadi permasalahan kesehatan
yang mengancaman bagi masyarakat di Indonesia.
Metode : Penulisan karya tulis ilmiah ini mengunakan metode deskriptif dengan
pendekatan studi kasus yaitu pencarian fakta yang tepat untuk menjelaskan situasi klien
dengan cara melaksanakan proses asuhan keperawatan yang terdiri dari pengkajian,
menentukan diagnosa, intervensi, implementasi, dan evaluasi. Penelitian ini
menggunakan 3 sampel pasien dengan hipertensi.
Hasil : Pada hari pertama nilai rata – rata tekanan darah sebelum diberikan intervensi
yaitu 158 / 95 mmhg, kemudian setelah diberikan intervensi yaitu 152, 6
/ 91,6 mmhg. Sedangkan pada hari kedua penelitian didapatkan nilai rata – rata tekenan
darah sebelum dberikan intervensi yaitu 150,6 / 91,3 mmhg, kemudian setelah
diberikan intervensi yaitu 145,3 / 88,3 mmhg. Selanjutnya pada hari ketiga penelitian
didapatkan nilai rata – rata tekenan darah sebelum dberikan intervensi yaitu 144 / 87
mmhg, kemudian setelah diberikan intervensi yaitu 138,6 / 83 mmhg. Diskusi : Efek
Slow Deep Breathing ini dapat memperlebar dan melenturkan pembuluh darah serta
mengaktifkan impuls aferen dari baroreseptor sehingga mencapai pusat jantung yang
akan merangsang kinerja saraf parasimpatis dan menghambat pusat simpatis
(kardioakseleator) sehingga menyebabkan vasodilatasi sistemik yang dapat menurunkan
tekanan darah.


Kata Kunci : Slow Deep Breathing, Tekanan Darah, HipertensI