Detail Cantuman

Pendahuluan: Hipertensi sering disebut dengan the silent killer (pembunuh siluman), karena seringkali penderita hipertensi bertahun-tahun tidak merasakan sesuatu gangguan atau gejala. Namun terdapat penatalaksanaan hipertensi selain dengan farmakologi dapat pula dilakukan dengan non farmakologi salah satunya adalah senam anti hipertensi. Dengan melakukan senam tekanan darah akan meningkat, setelah beristirahat pembuluh darah akan berdilatasi atau meregang dan aliran darah akan turun sementara waktu sekitar 30-120 menit kemudian akan kembali pada tekanan darah sebelum senam
Metode: Penelitian ini menggunakan kasus dengan subjek penelitian yaitu sebnayk 6 orang dengan pembagian 2 kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan WOD (Wawancara, Observasi, Dokumentasi). Untuk alat ukur yang digunakan adalah sphignomanometer air raksa dan juga stetoskop
Hasil: Hasil dalam penelitan ini menunjukkan bahwa senam antihipertensi terhadap klien dengan hipertensi efektif dibuktikan dengan penerapan senam yang dilakukan selama 2 minggu dengan 4x kunjungan menunjukkan terdapat perbedaan penurunan tekanan darah sebelum dan sesudah senam. Dapat juga dilihat pada evaluasi jangka panjang yang dilakukan diluar jam kunjungan peneliti menunjukkan hasil tekanan darah menetap dengan rata-rata 130/90mmHg-130/80 mmHg. Artinya klien tetap melakukan senam antihipertensi diluar jam kunjungan peneliti
Kesimpulan: Dapat disimpulkan dalam penelitian ini dengan diagnosa keperawatan Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan yaitu meningkat, yang di tandai dengan indikator sebelum dilakukan senam dengan kategori sedang (3), dan setelah diberikan intervensi senam antihipertensi yaitu dengan kategori meningkat (5). Artinya terapi senam antihipertensi efektif terhadap penurunan tekanan darah


Kata kunci : Hipertensi, Senam Antihipertensi