HUBUNGAN BEBAN KERJA MENTAL DENGAN STRESS KERJA PERAWAT RUANG ISOLASI COVID-19 RSUD KANJURUHAN
Stress kerja jika tidak ditangani dengan baik dapat menurunkan produktivitas kerja perawat. Pandemi COVID-19 selain memberikan dampak fisik dapat juga memiliki efek serius pada kesehatan mental perawat. Fenomena yang ada banyak ditemukan perawat mengalami stress kerja akibat meningkatnya beban kerja. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan beban kerja mental dengan stres kerja perawat ruang isolasi COVID-19 di Ruang Imam Bonjol RSUD Kanjuruhan. Penelitian kuantitatif berdesain korelasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh perawat di Ruang Imam Bonjol, dengan teknik total sampling, besar sampel 30 orang. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner NASA-TLX untuk mengukur beban kerja mental dan kuesioner Job Stress Survey untuk mengukur stress kerja. Analisis data menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian menunjukkan beban kerja mental perawat sebagian besar (54,5%) berat. Stress kerja perawat sebagian besar (48,5%) sedang. Dari hasil uji Spearman diperoleh nilai p=0,011 dan nilai r=0,439menunjukkan ada hubungan yang moderat antara beban kerja mental dengan stress kerja perawat ruang Isolasi COVID-19. Beban kerja mental yang berlebihan menyebabkan ketegangan dalam diri perawat sehingga memicu terjadinya stress kerja. Penerapan manajemen rumah sakit yang efektif dengan distribusi ketenagaan yang proporsional dapat mengurangi beban kerja yang terlalu berlebihan, sehingga mengurangi tingkat stress kerja perawat ruang Isolasi COVID-19.
Kata kunci : Kerja Mental, Stress Kerja, Perawat, COVID-19
Detail Information
Citation
. (2022).HUBUNGAN BEBAN KERJA MENTAL DENGAN STRESS KERJA PERAWAT RUANG ISOLASI COVID-19 RSUD KANJURUHAN.(Electronic Thesis or Dissertation). Retrieved from https://localhost/etd