Detail Cantuman

Kepatuhan menjalani pengobatan merupakan faktor penentu keberhasilan penggobatan anti-hipertensi. Faktanya banyak penderita hipertensi tidak patuh menjalani pengobatan, sehingga dibutuhkan metode konseling yang efektif untuk meningkatkan kepatuhan mereka. Penelitian bertujuan mengetahui perbedaan efektivitas konseling Motivational Interviewing (MI) dan Health Belief Model (HBM) terhadap kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi di Prolanis Puskesmas Ciptomulyo. Penelitian berdesain quasi experimental dengan pendekatan two group pre test post test. Populasi seluruh penderita hipertensi di Prolanis Puskesmas Ciptomulyo bulan Mei 2022. Penelitian menggunakan teknik consecutive sampling, besar sampel 50 responden yang dibagi dalam dua kelompok. Kelompok MI 25 orang dan HBM 25 orang. Instrumen yang digunakan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Analisis data dengan uji Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil menununjukkan dari uji Wilcoxon didapatkan p value<0,001, median sebelum MI=3, sesudah MI=8. Konseling MI efektif meningkatkan kepatuhan minum obat penderita hipertensi p value<0,001, median sebelum HBM=2, sesudah HBM=6. Konseling HBM efektif meningkatkan kepatuhan minum obat penderita hipertensi. Hasil uji Mann Whitney diperoleh p value<0,001, median MI=8, HBM=6. Konseling MI lebih efektif dibandingkan konseling HBM dalam meningkatkan kepatuhan minum obat. Tahapan dalam konseling MI yaitu meningkatkan efikasi diri memberikan keyakinan penderita hipertensi bahwa mereka mampu menjalani instruksi, sehingga menjadi lebih patuh dalam menjalani pengobatan.


Kata Kunci: Kepatuhan, Konseling HBM, Konseling MI