Detail Cantuman

Kepatuhan minum obat penderita tuberculosis (TBC) menentukan keberhasilan pengobatan. Ketidakpatuhan dapat berdampak pada resistensi kuman yang lebih sulit diobati. Upaya yang sudah dilakukan untuk meningkatkan kepatuhan adalah melalui konseling. Faktanya meskipun sudah dilakukan konseling, masih sering ditemukan ketidakpatuhan pengobatan, sehingga perlu dilakukan evaluasi terkait efektivitas konseling terhadap kepatuhan minum obat terutama pada penderita TBC. Penelitian bertujuan mengetahui efektivitas konseling terhadap kepatuhan minum obat pada penderita tuberculosis di wilayah kerja Puskesmas Ciptomulyo Kota Malang. Penelitian berdesain pre eksperimental, one group pre test post test design. Populasi seluruh seluruh penderita TBC di Wilayah Kerja Puskesmas Ciptomulyo, menggunakan teknik consecutive sampling, besar sampel 31 responden. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8). Perlakuan konseling meliputi tahap membangun hubungan, identifikasi dan penilaian masalah, memfasilitasi perubahan terapeutis, serta evaluasi dan terminasi. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon. Hasil menunjukkan sebelum konseling hampir semua (87,1%) patuh, sesudah konseling semua (100%) patuh menjalani pengobatan. Hasil uji Wilcoxon diperoleh nilai p < 0,001. Median sebelum konseling = 5 dan sesudah konseling = 8. Konseling efektif meningkatkan kepatuhan minum obat pada penderita TBC. Ketulusan dan sikap bersahabat konselor dalam proses konseling meningkatkan efikasi diri penderita TBC, sehingga merubah persepsi dan meningkatkan motivasi mereka untuk lebih patuh menjalani pengobatan.

Kata Kunci : Kepatuhan, Konseling, Tuberculosis