Detail Cantuman

Kedai kopi menjadi ikon masyarakat untuk melakukan interaksi sosial. Namun hal ini menjadi sangat berbahaya saat dilakukan pada masa pandemi Covid-19 karena bisa menjadi media penularan. Penerapan protokol kesehatan sangat penting untuk mencegah rantai penularan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan menjalankan protokol kesehatan saat pandemi COVID-19 pada pengunjung kedai kopi di Kecamatan Gondanglegi melalui pendekatan health belief model.
Desain penelitian ini yaitu observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, petunjuk bertindak dan kemampuan diri. Populasi penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Gondanglegi dengan rata-rata usia 23 – 28 tahun dengan jumlah sampel 80 orang yang ditentukan menggunakan teknik accidental sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan data menggunakan kuisioner. Uji statistic menggunakan uji regresi linier berganda.
Hasil uji regresi linier berganda didapatkan bahwa variabel health belief model yang berpengaruh terhadap kepatuhan protocol kesehatan adalah persepsi kerentanan (p 0,011<0,05), persepsi keparahan (p 0,000<0,05), persepsi manfaat (p 0,002<0,05), dan persepsi hambatan (p 0,014<0,05). Sedangkan variabel petunjuk bertindak dan kemampuan diri secara signifikan tidak berpengaruh dengan kepatuhan protocol kesehatan dengan p 0,369 dan p 0,078 > 0,05.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa persepsi keparahan dan manfaat merupakan faktor yang paling mempengaruhi kepatuhan terhadap protocol kesehatan Covid-19.


Kata Kunci : Covid-19, Health Belief Model, Kedai Kopi, Protokol Kesehatan